Jenis Desain Grafis Beserta Pengertian dan Perbedaan
Jenis desain grafis - Membahas yang satu ini tentu bukan suatu hal yang baru lagi untuk saat ini. Komunikasi yang menggunakan elemen visual baik tipografi, fotogrfi, dan ilustrasi dengan tujuan untuk membuat persepsi dari pesan yang tersirat dalam desain merupakan pengertian dari rancangan grafis. Maka dari itu design grafis banyak yang mengatakan sebagai Desain Komunikasi Visual (DKV).
Unsur-unsur yang terdapat pada desin grafis ssama seperti pada desain umumnya shape, garis, tekstur, ruang, bentuk, warna yang dipadukan sehingg membentuk prinsip dasar pada desain visual. Design grafis umumnya digunakan pada buku, majalah, brosur, dan spanduk. Namun, dampak dari perkembangan dunia teknologi yang begitu cepat, kini desain grafis terbagi menjadi bermacam jenis IV (Identitas Visual), UI (User Interface), Ads (Periklanan) dan banyak yang lainnya.
Jenis Desain Grafis
Untuk menunjang pengetahuan bagi kita yang akan memulai memperdalam desain grafis atau untuk kalian yang akan menggunaan jasa desain grafis dalam memenuhi kepentingan bisnis.
1. IV (Identitas Visual)
Identitas Visual merupakan pandangan awal yang terlihat dari permukaan publik baik berupa logo, nama, warna, arsitektur, layout. Sesuai dengan namanya jenis desain grafis identitas visual sering dijadikan sebagai pembeda dari suatu produk atau jasa milik perusahaan untuk menghindari kesalahpahaman customer. Dengan demikian customer dapat dengan mudah mengenal dan mengingat hanya dari tampilan visualnya saja.
Mengingat dalanya pesan yang tersimpan sehingga untuk membuatnya memerlukan desainer yang memang benar-benar memfokuskan pada bidang Identitas Visual. Karena harapan dari menggunakan jenis desain ini tentu untuk memperoleh identitas brand yang kuat dari kacamata publik.
2. Marketing
Dalam memperkenalkan kepada masyarakat secara publik, perusahaan memasarkan produk/jasa yang ada menggunakan bantuan iklan untuk menjangkaunya. Tujuannya jelas selain memperkenalkan tentnu untuk membujuk agar supaya yang melihat dapat memutuskan mengunakan produk/jasa mereka.
Dengan demikian tentu membutuhkan ide cemerlang dalam menentukan konten visual yang mampu menarik agar tujuan dapat tercapai dengan sempurna. Tentunya untuk mencapai itu semua perlu dibarengi dengan strategi pemasran yang bagus.
3. UI (User Interface)
Desain grafis user interface merupakan tampilan visual tempat pengguna berinteraksi pada sebuah aplikasi atau website mulai dari tampilan layar, mouse, keyboard, button. Fokus dalam desain UI yaitu pada penggunanya serta desain elemen yang muncul pada layar. Sehingga memberikan nilai estetika tersendiri.
Banyak perusahaan yang membutuhkan pekerja jasa dalam hal ini. Dalam prakteknya desain UI memiliki hubungan yang erat dengan UX design (User experience). Tugas dan tanggung jawab dari seorang desainer UI adalah mampu merancang dan mengembangkan desain tampilan awal dari desain yang sudah dibuat kedalam kode program pada website atau aplikasi yang sedang dikerjakan.
4. MG (Motion Grafis)
Motion grafis merupakan jenis desain grafis yang tercipta akibat pengabungan ilustrasi, tipografis, foto, videografi dan musik dengan mengunakan tehnik animasi baik 2D atau 3D. Perlu diingat bahwa ini bukanlah animasi melainkan hanya dibuat menggunakan tehnik animasi.
Motion grafis merupakan istilah yang digunakan untuk jenis gerakan grafik mulai dari desain 3D, stop motion, video digital, film dan beberpaa gerak lainnya. Biasanya, jenis desain grafis ini digunakan pada Iklan, logo animasi, Preentasi, cuplikan, GIF, website, aplikasi.
5. Art & Ilustration
Perlu diingat bahwa art dan ilustration merupakan dua hal yang berbeda. Jenis desain grafis Art dan Ilustrasi merupakan design grafis dengan menggabungkan antara dekorasi, ilustrasi dan setip hal yang berkaitan dan mampu mebantu mengkomunikasikan pesan yang tersimpan dalam gambar.
Biasanya jenis design ini dugnakan pada pola graafis tekstil, gambar stok, novel grafis kaos obong.
6. Publication
Merupakan jenis desain grafis yang berkomunikasi dengan masyarakat melalui pendistribusin secara publik dalam media cetak. Baik pada media cetak online ataupun offline mengingat perkembangan dunia teknologi seperti sekarang ini.
Biasa digunakan pada media cetak seperti buku, majalah, katalog, koran. Desainer bekerja sama dengan editor dan penerbit dalam pembuatan tataletak. Pemilihan tipografi yang cermat berpadu dengan foto, grafik dan ilustrasi menjadikan hasil karya yang luarbiasa.
7. Packaging
Jenis desain grafis kemasan merupakan desain dari sebuah kemasan suatu produk. Selain memiliki fungsi sebagai pelindung sebuah produk, kemasan juga harus dapat mengkomunikasi kepada umum hanya dengan mellihat kemasannya mereka sudah dapat mengetahui.
Secara tidak langsung, desain packaging juga dapat menambah nilai plus dalam pemasran. Itu karena setiap kolak, tas, botol atau kemasan bentuk lainnya merupakan tempat untuk mendekripsikan tentang sebuah produk. Dalam pembutannya seorang desainer grafis membutuhkan pengetahuan ahli untuk proses pencetakan dan pemahaman kan desain dan manufaktur industri.
Penggunaan jenis desain ini sering kita jumpai seperti desain kotak makanan, botol, kaleng.
Seiring dengan perkembangan zaman tentnu akansangat dibutuhkan banyak desainer grafis yang fokus pada satu bidang. Banyak perusahaan yang berani membayar mahal dalam hal mencari seorang desainer grafis. Untuk itu asah terus skil yang kita miliki.
Tips Menentukan Style Graphic Design
Tiap graphic designer tentu mempunyai keunikan design yang membandingkannya dengan beberapa pendesain lain. Usaha design memang tidak sekedar masalah jasa design spanduk atau produk jadi yang lain.
Sentuhan keunikan pendesain penting juga untuk menambahkan nilai produk itu. Sebagai pendesain professional, Anda pasti harus mempunyai style graphic design yang unik dan spesial.
Tidak boleh berkecil hati jika sejauh ini Anda lebih dekat dengan masalah jasa design spanduk atau beberapa hal memiliki sifat tehnis yang lain. Turuti beberapa tips ini untuk tentukan style graphic design individu yang terbatas dan menarik.
1. Tidak boleh Sangsi Cari Beragam Rekomendasi
Pada saat-saat awalnya jadi graphic designer, lumrah jika Anda mendapati masalah dalam tentukan keunikan. Anda dapat mengakalinya dengan cari beragam rekomendasi design dari seniman atau graphic designer yang lain.
Rekomendasi itu lalu jangan diikuti seutuhnya saat membuat design. Anda bisa beradaptasi dengan beragam rekomendasi favorite itu. Agar Anda dapat mendapati style graphic design sendiri tanpa tergantung pada rekomendasi yang Anda gemari.
2. Lakukan Eksploitasi secara Teratur
Seorang graphic designer professional tentu tergerak untuk lakukan eksploitasi pada bermacam model desain terkini. Anda tidak perlu sangsi mengeksploitasi model desain yang telah dipunyai. Proses eksploitasi itu bisa menjadi evaluasi bernilai untuk Anda. Ini jadikan Anda dapat lakukan pembaruan design secara berkaitan tanpa meremehkan model yang menjadi keunikan Anda.
3. Tidak Berpuas Diri dengan Satu Model Saja
Untuk beradaptasi dengan perubahan jaman, Anda pasti jangan berbangga dengan 1 model saja. Tidak cuma tehnologi yang berkembang dalam jasa pembikinan spanduk dan beberapa produk design yang lain.
Beberapa graphic designer perlu meningkatkan diri dengan pelajari beberapa hal baru. Ini penting untuk graphic designer yang baru mengawali profesi. Ini karena seorang graphic designer dituntut mempunyai sudut pandang modern supaya tidak ketinggalan dengan beberapa pendesain baru.
4. Sesuaikan Diri dengan Brief dari Client
Graphic designer bukan seniman yang bebas berekspresif sesenang hati. Ini karena graphic designer harus tetap bekerjasama dengan client untuk hasilkan kreasi yang sama sesuai keperluan client. Cari style graphic design yang unik tidak berarti meremehkan brief dari client.
Anda harus cerdas menyelipkan sentuhan keunikan Anda ke tiap kreasi yang diharapkan client. Ini jadikan client berasa senang dan Anda juga dapat salurkan beberapa ide design yang searah dengan model Anda.
5. Tampilkan Model yang Ciri khas pada Portofolio
Portofolio sebagai kelompok hasil kerja yang memperlihatkan kreasi dan kekuatan Anda sebagai graphic designer . Maka, Anda bebas tentukan portofolio mana yang terbaik diperlihatkan untuk mengundang perhatian calon client. Kehadiran portofolio dapat memvisualisasikan style graphic design Anda secara detil.
Maksudnya ialah beberapa orang lain dapat mengenal keunikan design Anda lewat beragam portofolio itu. Otomatis, Anda sudah mengenalkan diri sebagai graphic designer yang punyai keunikan mencolok.
6. Tidak Perlu Berpatok pada Design Lain
Graphic designer pasti tidak perlu role mode saat hasilkan kreasi. Saat belajar design, kemungkinan Anda perlu panutan untuk beberapa hal yang karakternya tehnis. Tetapi, Anda tidak memerlukannya kembali jika sudah masuk ranah professional.
Terkadang, tidak ada kelirunya menjaga idealisme design dan mengulasnya dengan client. Langkah ini jadikan client makin percaya dengan profesionalitas Anda di bagian design.
Itu penyebabnya usaha berbentuk jasa design spanduk, banner, atau edaran kerap dilaksanakan secara spontan sekalian masih tetap minta masukan dari client.
Maka apakah sudah Anda tentukan style graphic design untuk diri kita? Tidak boleh jemu belajar beberapa hal baru agar Anda bisa mengalami perkembangan jadi graphic designer yang terkenal dan professional.
Post a Comment for "Jenis Desain Grafis Beserta Pengertian dan Perbedaan"